OASA Bangun Pabrik Biomassa di Blora
OASA membangun pabrik bahan baku biomassa di Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Perseroan membidik kapasitas industri biomassa di pabrik Blora ini mencapai 60.000 ton per tahun. Pembangunan pabrik yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024. Pada tahap pertama, OASA menyebut, kapasitas industri biomassa di Blora bakal mencapai 5.000 ton per bulan, dan terus dikembangkan hingga 15.000 ton per bulan. Manajemen membidik sampai 60.000 ton per tahun pada tahap pertama ini dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 180.000 ton per tahun. Pabrik ini akan mampu menghasilkan 5 MMCFD bio-LNG per hari dibangun dengan investasi sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,61 triliun
DRMA Segera Operasikan Dua Pabrik Baru
DRMA kian agresif di ekosistem kendaraan listrik. Dua pabrik penunjang kendaraan listrik segera beroperasi pada kuartal III tahun ini. Target DRMA menuntaskan kedua pabrik tersebut tampak dari alokasi belanja modal yang disiapkan perseroan pada tahun ini di kisaran Rp 300 sampai Rp 400 miliar. DRMA berharap dapat mendongkrak performa pendapatan dan laba perseroan pada 2024 hingga tumbuh sebesar 10%. Target yang tergolong konservatif bila dibandingkan target tahun sebelumnya.
NIKL Targetkan Pendapatan Tumbuh 12,6 Persen di 2024
NIKL menargetkan pendapatan senilai USD192,6 juta sepanjang tahun 2024, atau tumbuh 12,6 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat senilai USD171,08 juta. Manajemen menyiapkan belanja modal 2024 USD 2,3 juta dengan peruntukan menjaga kualitas dan profitabilitas. NIKL melaporkan penjualan senilai USD37,775 juta pada kuartal I 2024 atau turun 26 persen dikuartal I 2023 yang mencapai USD50,129 juta.
Maret 2024, MIKA Catat Pendapatan Bersih Rp1,24T
MIKA mencatat pendapatan bersih Rp1,24 triliun. Ada kenaikan dari pendapatan bersih Rp1,02 triliun di periode sama tahun lalu. Laba usaha mencapai Rp386,41 miliar naik dari laba usaha Rp294,70 miliar dan laba sebelum pajak mencapai Rp402,35 miliar meningkat dari laba sebelum pajak Rp310,53 miliar tahun sebelumnya. Kemudian, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp288,91 miliar naik dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas indukRp230,3 miliar tahun sebelumnya.
Kuartal I-2024, Kredit BBTN Tembus Rp344,2 Triliun
BBTN mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan pada kuartal I/2024 tembus Rp344,2 Triliun atau tumbuh 14,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp299,7 triliun. Manajemen menjelaskan pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang cukup diminati oleh masyarakat.
Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, Bisnis Indonesia, CNBC Indonesia