image-accent

Daily Views

content accent Download PDF

Bursa Hari Ini

Monday , 20 Oct 2025 07:33

Global Update

Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri pekan dengan penguatan pada Jumat (17/10/2025), setelah melalui perdagangan yang bergejolak. Ketiga indeks utama kompak ditutup di zona hijau: Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,52%, S&P 500 menguat 0,53%, dan Nasdaq Composite juga naik 0,52%. Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor terhadap meredanya tensi dagang ASýChina, setelah Presiden Donald Trump memberi sinyal bahwa ancaman tarif tinggi terhadap China tidak akan berlanjut. Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar menjadi motor utama penguatan, dengan Apple naik 1,96%, Tesla 2,46%, Nvidia 0,78%, dan Microsoft 0,39%. Meski demikian, kekhawatiran tetap membayangi pasar akibat imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang bertahan di level 4,009%. Yield tinggi ini menandakan ekspektasi inflasi yang masih kuat dan kebijakan moneter ketat The Fed yang berpotensi bertahan lebih lama. Kondisi tersebut dapat menekan prospek laba korporasi serta meningkatkan risiko perlambatan ekonomi. Ke depan, perhatian investor tertuju pada musim laporan keuangan kuartal III. Kinerja positif dari sektor teknologi dan konsumer diharapkan mampu menopang reli pasar, namun jika hasilnya mengecewakan, bukan tidak mungkin Wall Street kembali terkoreksi.

 

Market Movement

Pasar keuangan Indonesia ditutup melemah pada Jumat (17/10/2025), dengan IHSG anjlok 2,57% ke level 7.915,66, dipicu oleh tekanan besar dari saham Grup Sinarmas (DSSA) serta emiten energi milik Prajogo Pangestu, BREN dan BRPT. Saham-saham blue-chip seperti TLKM dan ASII turut memperdalam koreksi pasar. Nilai tukar Rupiah melemah tipis ke Rp16.575 per dolar AS di tengah penguatan indeks Dolar (DXY), mencerminkan sikap wait and see investor menjelang Rapat Dewan Gubernur BI dan rilis data ekonomi penting seperti neraca perdagangan. Di tengah situasi global yang panas, Indonesia justru mencatat momentum positif bertepatan dengan peringatan satu tahun pemerintahan PrabowoýGibran pada 20 Oktober 2025. Selama setahun pertama, pemerintah meluncurkan program besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menekan stunting, Sekolah Rakyat guna pemerataan pendidikan, serta restrukturisasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara. Pemerintah juga menggulirkan stimulus ekonomi 2025 berupa subsidi dan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat. Meski ambisius, kebijakan ini menghadapi tantangan dalam implementasi dan resistensi publik. Memasuki tahun kedua, fokus utama pemerintah adalah memastikan efektivitas program dan menjaga keseimbangan antara stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. IHSG berpeluang bergerak sideways dengan kecenderungan positif merespon sentimen domestik dan global.

CORPORATE

 

Produksi Bijih Timah TINS Capai 57% Target 9M25; RKAP 2026 Dibidik 30.000 Ton Sn

TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 12.197 ton Sn hingga kuartal III-2025, turun 20% secara tahunan dan baru mencapai sekitar 57% dari target tahun ini sebesar 21.500 ton Sn. Direktur TINS, Fina Eliani, menyampaikan bahwa perusahaan berupaya meningkatkan produksi pada kuartal IV-2025 melalui pembukaan tiga lokasi tambang baru dengan total potensi kapasitas sekitar 45.200 ton Sn. Selain itu, TINS masih menunggu proses pelimpahan aset hasil rampasan kasus korupsi, yang mencakup sekitar 681 ribu kilogram logam timah serta 22 bidang tanah seluas total 238.848 meter persegi. Untuk tahun 2026, perusahaan menargetkan peningkatan produksi bijih timah menjadi 30.000 ton Sn sesuai dengan RKAP tahun depan.

 

Penjualan SMGR Melemah 2% pada 9M25; Pangsa Pasar Domestik Turun ke 47,9%

SMGR mencatat volume penjualan semen yang relatif stagnan dengan penurunan tipis sebesar 1% YoY pada kuartal III-2025. Secara kumulatif, total volume penjualan selama periode JanuariýSeptember 2025 turun 2% YoY. Pelemahan ini terutama disebabkan oleh kinerja pasar domestik yang menurun signifikan, dengan penjualan dalam negeri merosot 6% YoY lebih dalam dibandingkan penurunan volume industri semen nasional yang hanya sekitar 3% YoY. Dampaknya, pangsa pasar domestik SMGR turun menjadi 47,9% pada 9M25, dari sebelumnya 49,5% di periode yang sama tahun lalu. Meski mengalami penurunan tahunan, capaian tersebut masih menjadi pangsa pasar tertinggi bagi SMGR sepanjang tahun 2025.

 

GTSI Beli Kapal LNG $24,5 Juta, Didanai dari Sisa IPO dan Modal Internal

GTSI mengumumkan telah menyelesaikan pembelian satu unit kapal Liquefied Natural Gas (LNG) dari pihak nonafiliasi dengan nilai mencapai US$24,5 juta atau sekitar Rp406 miliar. Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memodernisasi armada kapal yang dimiliki. Nilai transaksi tersebut tergolong material karena setara dengan 36,9% dari total ekuitas GTSI. Pembiayaan pembelian kapal LNG ini berasal dari kombinasi dana sisa hasil penawaran umum perdana (IPO) serta kas internal perusahaan.

 

Rugi Bengkak 424 Persen, OCAP Kuartal III 2025 Defisit Rp321 Miliar

OCAP per 30 September 2025 tekor Rp22,41 miliar. Bengkak 424,82 persen dari edisi sama tahun lalu sejumlah Rp4,27 miliar. Dengan hasil itu, rugi per saham makin curam menjadi Rp87,13 dari sebelumnya Rp16,60. Rugi usaha Rp5,83 miliar, bengkak dari Rp4,59 miliar. Kerugian selisih kurs Rp16,81 miliar, drop dari edisi sama tahun lalu surplus Rp201,47 juta. Pendapatan bunga Rp237,48 juta, melonjak dari Rp131,97 juta. Beban lain-lain Rp16,57 miliar, anjlok dari surplus Rp327,81 juta. Rugi sebelum pajak Rp22,41 miliar, bengkak dari Rp4,27 miliar.

 

SOFA Teken Akuisisi 70,96% dengan Calon Pengendali Baru

SOFA secara resmi mengumumkan rencana perubahan pemegang saham pengendali mayoritas setelah adanya penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBS) dengan investor baru, PT Asia Investment Capital. Manajemen perseroan menginformasikan bahwa pada tanggal 17 Oktober 2025, tiga pemegang saham utama SOFA, yaitu Hardy Satya, Yohan Satya, dan Dimas Adyasa Wirayatmaka, telah menandatangani perjanjian tersebut dengan pihak pembeli. Objek transaksi adalah pengalihan 1,17 miliar saham, yang merepresentasikan 70,96% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh di SOFA.

 

Untuk mengetahui daftar saham dengan Notasi Khusus dapat dilihat melalui link berikut:

https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/notasi-khusus/

 

Adapun daftar saham yang masuk dalam Papan Akselerasi dan Papan Pemantauan Khusus dapat dilihat melalui link berikut:

https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/

 

Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance,  Bisnis Indonesia. 

PT. Lotus Andalan Sekuritas secara default mengirim Daily View, Hot Topics & Opinion dan Market Rumor melalui email kepada seluruh Nasabah. Apabila Bapak/Ibu ingin menerima email ini kembali, klik Subscribe