Global Update
Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mulai pulih hal ini sejalan dengan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Kendati demikian tidak semua indeks membaik. Pada perdagangan Rabu (3/9/2025), Dow Jones melemah 0,06% di level 45.270,89. Sementara itu, S&P 500 naik 0,51% di level 6.448,28 dan Nasdaq melesat 1,02% 21.497,73. Saham-saham Wall Street pulih pada Rabu setelah saham konglomerat teknologi Alphabet menguat berkat putusan antimonopoli yang menguntungkan. Namun, penguatannya teredam karena investor mencerna data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan dan aksi jual obligasi pemerintah global jangka panjang. Alphabet (GOOGL.O) dan Apple (AAPL.O) memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Saham Alphabet naik 9,1% setelah putusan Selasa malam, yang memungkinkan Google mempertahankan kendali atas peramban Chrome dan sistem operasi seluler Android, sekaligus melarang kontrak eksklusif tertentu dengan produsen perangkat dan pengembang peramban. Saham Apple naik 3,8% karena putusan tersebut juga mempertahankan pembayaran yang menguntungkan. Sementara itu, beberapa pejabat The Fed mengatakan kekhawatiran pasar tenaga kerja terus memperkuat keyakinan mereka bahwa pemotongan suku bunga akan segera dilakukan.Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan ia berpendapat bank sentral seharusnya melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Market Movement
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/9/2025) ditutup menguat 1,08% di level 7.885,86. Penguatan ini berhasil memperpanjang kenaikan IHSG selama dua hari beruntun, sementara dalam perdagangan intraday sempat menyentuh level psikologis 7.900. Asing masih mencatat net sell sebesar Rp 1,39 triliun. Beralih ke rupiah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (3/9/2025) ditutup melemah 0,09% di level Rp16.410/US$1. Hal ini sekaligus mematahkan tren penguatan rupiah yang terjadi sejak awal pekan ini. Presiden Prabowo Subianto bertolak ke China untuk memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping. Prabowo Subianto dan Xi Jinping sepakat memperdalam kerja sama strategis IndonesiaýChina, mencakup ekonomi digital, infrastruktur, pertahanan, hingga proyek giant sea wall di Pantura Jawa. Xi menegaskan dukungan penuh China terhadap stabilitas dan pembangunan Indonesia, sementara Prabowo menyebut hubungan kedua negara kini berada di titik terbaik dalam sejarah. Pertemuan ini juga menegaskan semangat Bandung dan momentum 75 tahun hubungan diplomatik RIýChina sebagai dasar memperkuat peran global bersama.Hari ini Kamis (4/9/2025), menjadi hari terakhir perdagangan pekan ini mengingat besok pada Jumat (5/9/2025) merupakan hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi. Menjelang long weekend pasar keuangan biasanya rentan terhadap aksi taking profit
CORPORATE
Green Era Lepas 28,2 Juta Saham BREN Senilai Rp251,7 Miliar
Green Era Pte. Ltd., pemegang saham terafiliasi pengendali Barito Renewables Energy (BREN), melepas sekitar 28,2 juta saham BREN pada periode 27 Agustusý1 September 2025 dengan harga rata-rata Rp8.913 per saham. Nilai total transaksi mencapai sekitar Rp251,7 miliar, dengan tujuan meningkatkan free float saham. Usai transaksi, kepemilikan Green Era di BREN berkurang tipis dari sekitar 22,1% menjadi 22,08%.
MBMA Salurkan Pembiayaan Mudharabah Rp1,8 Triliun ke Anak Usaha
MBMA menyalurkan pembiayaan mudharabah sekitar Rp1,8 triliun kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman dari fasilitas sebelumnya. Transaksi ini merupakan kelanjutan dari pemanfaatan dana hasil penerbitan sukuk MBMA senilai sekitar Rp1,8 triliun pada 20 Agustus 2025.
Izin Investor, OASA Private Placement 634,72 Juta Lembar
OASA merancang private placement maksimal 634.722.000 helai alias 634,72 juta lembar. Tindakan korporasi itu, akan dilakukan dalam tempo 2 tahun setelah mendapat restu dari para pemegang saham. Oleh karena itu, untuk mengantongi restu pemodal tersebut, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada Senin, 8 September 2025. Seluruh dana hasil private placement untuk pengembangan usaha perseroan dalam bantuk modal kerja, pembelian saham dan/atau aset, dan/atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan industri sejenis atau relevan dengan kegiatan usaha grup
Laba GEMS Grup Sinarmas Terjun 52,8 Persen di Semester I-2025
GEMS hingga semester I-2025 mencatatkan laba bersih Anjlok 52,8% menjadi US$152,7 juta dari US$323,36 juta pada periode sebelumnya. GEMS membukukan pendapatan usaha sebesar US$1,14 miliar hingga 30 Juni 2025. Angka ini turun 16,3% dibandingkan dengan pendapatan pada semester I-2024 yang mencapai US$1,37 miliar. Seiring itu, laba kotor perusahaan merosot 36,7% menjadi US$401,08 juta dari sebelumnya US$633,71 juta. Laba usaha GEMS anjlok 52,3% menjadi US$199,9 juta dibandingkan US$418,72 juta pada semester I-2024. Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut terkoreksi menjadi US$0,026 per saham, dari sebelumnya US$0,054 per saham.
Eksekusi Transaksi Jumbo, BNBR Buru Restu Pemodal
BNBR mendapat fasilitas pinjaman USD312 juta (Rp5,14 triliun) dari ADH Jackpot SPV Limited, anak usaha investasi asal UEA, dengan bunga 20% per tahun dan tenor 5 tahun. Pinjaman dijamin perseroan serta 11.996 saham BTI milik BIIN, dan penandatanganan dijadwalkan 19 September 2025. BTI kemudian menyalurkan pinjaman pemegang saham: bridging loan Rp2,7 triliun ke Cimanggis Cibitung Tollways (jatuh tempo 10 hari, bisa diperpanjang) serta convertible loan maksimal Rp900 miliar dengan tenor 36 bulan yang juga dapat diperpanjang.
Untuk mengetahui daftar saham dengan Notasi Khusus dapat dilihat melalui link berikut:
https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/notasi-khusus/
Adapun daftar saham yang masuk dalam Papan Akselerasi dan Papan Pemantauan Khusus dapat dilihat melalui link berikut:
https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/
Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, Bisnis Indonesia.